Virus Corona Adalah Teguran Untuk Manusia
Oleh: Genta Buana Al-Bantany
Tanggal 2 Maret 2020 diumumkan bahwa di Indonesia ada 2 orang penderita COVID-19. Jumlah penderitanya terus bertambah setiap hari. Kini pada tanggal 31 Maret 2020 ada 1528 orang yang dinyatakan positif mengidap COVID-19. Aku dan temanku Achmad terperangkap di Jakarta, kami kini tengah melakukan physical distancing di rumah, mencoba menghindar dari wabah yang tengah menjangkiti banyak orang di berbagai negara. Sudah hampir 2 minggu ini, aku dan Achmad salat berjama'ah di rumah. Kami bahkan mengganti salat Jumat dengan salat Dzuhur. Sungguh keadaan yang belum pernah kubayangkan sebelumnya. Ini pengalaman yang tidak akan terlupakan untukku. Pengalaman bertahan hidup di tengah pandemi COVID-19. Alhamdulillah 'ala kulli hal aku, beserta keluarga ku di Batam sana masih Allah berikan kesehatan dan perlindungan dari bahaya COVID-19.
COVID-19 adalah singkatan dari Coronavirus disease 2019, yakni nama penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Makhluk kecil berbentuk virus itu sukses membuat sebagian besar penduduk bumi takut dan khawatir. Ada 719.758 kasus positif COVID-19 yang tersebar di 203 negara. Setiap orang waspada satu dengan lainnya, khawatir akan tertular COVID-19. Tempat ibadah mulai ditutup, ekonomi negara diambang krisis, harga minyak anjlok, nilai tukar dolar naik menjadi Rp. 16.217,50 per dolar. Bahkan sampai dengan hari ini, ada sekitar 33.673 orang yang dikonfirmasi telah meninggal dunia disebabkan virus ini. Bencana mengerikan macam apa ini.
Manusia-manusia yang angkuh itu kini menjadi kelabakan karena ancaman makhluk kecil. Dengan segala ilmu dan kecanggihan teknologi yang mereka miliki, mereka masih belum mampu berbuat banyak dihadapan makhluk kecil ini.
Harusnya kejadian ini membuat kita berpikir, bisa jadi ini adalah teguran Allah bagi manusia. Bahwa sejatinya mereka itu lemah. Allah hanya mengirimkan virus kecil untuk membuktikan itu. Bukan meteor dari langit, bukan pula gempa bumi, bukan pula gunung meletus. Maka tanggalkan kesombongan itu duhai manusia. Kembalilah kepada jalan Allah. Memohon ampunlah kalian kepada Allah. Semoga Allah sang penguasa langit dan bumi itu mengangkat wabah ini. Namun manusia itu masih belum juga sadar. Bahkan mereka masih berani terang-terangan bermaksiat tatkala wabah tengah melanda seperti saat ini.
Bertambahnya ilmu dan pengetahuan justru tak membuat manusia makin mengenal Allah. Mereka malah semakin kurang ajar dengan Allah. Dengan lancang beranggapan Allah itu tidak pernah ada. Mereka mengatakan "tidak ada yang menciptakan langit dan bumi, semuanya terjadi karena adanya Hukum Termodinamika". Sungguh lancang dan tak tahu diri!
Kini Allah tengah menegur umat manusia. Melalui wabah yang belum ditemukan obatnya. Akankah manusia lekas sadar dan segera bertaubat? akankah manusia mengakui segala kelemahan dan kekurangannya/ Entahlah, kita lihat saja bagaimana nanti ke depannya.
Kini Allah tengah menegur umat manusia. Melalui wabah yang belum ditemukan obatnya. Akankah manusia lekas sadar dan segera bertaubat? akankah manusia mengakui segala kelemahan dan kekurangannya/ Entahlah, kita lihat saja bagaimana nanti ke depannya.
Yaa Allah, aku mengakui semua dosaku. Aku menyesali semua kesalahanku. Aku bertaubat kepada-Mu yaa Allah. Ampunilah aku. Selamatkan aku dan keluargaku dari adzab-Mu. Lindungi aku dan keluargaku dari kemurkaan-Mu. Yaa Allah angkatlah wabah ini dari muka bumi yaa Rabb. Yaa Allah selamatkanlah seluruh kaum muslimin. Yaa Allah hanya kepada-Mu aku menyembah, dan hanya pada-Mu aku menggantungkan segala harapan. Kabulkan doaku yaa Allah.
Aamiin
No comments:
Post a Comment