Wednesday, 18 December 2019

Derita Bangsa Uighur

Derita Bangsa Uighur

18 Desember 2019

بسم الله الرحمن الرحيم
Hello..!
Siang ini Jakarta tak diguyur hujan. Matahari memberi kehangatan bagi penduduk Jakarta. Cuaca yang bersahabat, lingkungan yang aman, masyarakat yang harmonis, serta kecukupan bahan makanan. Alhamdulillah, nikmat manakah yang kamu dustakan?

matahari

Jauh di negeri seberang sana, ada sekelompok muslimin yang hidup menderita. Sebut saja mereka bangsa Uighur. Hilir mudik berita pilu mereka melintasi beranda Facebook. Bahkan salah seorang pemain sepakbola terkenal yakni Mesut Ozil turut berempati kepada bangsa Uighur.
Aku turut merasakan kesedihan itu. Taukah kamu, mereka saat ini sedang dikurung dalam sebuah kamp-kamp untuk dicuci otaknya. Mereka dipaksa meninggalkan agama mereka dan setia kepada partai komunis. Mereka seolah hidup di dalam penjara, bahkan lebih buruk. Tak ada penjara di negeri ini yang memaksa tahanannya untuk keluar dari agama yang mereka anut. Namun di Xinjiang sana, mereka dikurung dalam sebuah kamp-kamp dengan dalih pendidikan namun kenyataannya adalah sebuah penyiksaan dan pencucian otak. Na'udzubillah

Aku sangat sedih karena tak mampu berbuat apapun bagi mereka. Lebih sedih lagi karena negaraku pun tak mampu berbuat banyak. Negeri raksasa yang tengah menyiksa bangsa Uighur itu kini menjadi negara super power yang ditakuti dunia. Tak banyak yang bisa rakyat biasa perbuat selain berdoa untuk keselamatan bangsa Uighur serta mengecam perbuatan biadab yang dilakukan oleh negara super power itu. Aku yakin pertolongan Allah akan segera datang. Aku yakin kebenaran pada akhirnya yang akan menang. Kita tunggu saja, sambil terus memanjatkan doa.

Tulisan kali ini tak akan panjang. Aku tengah larut dalam kesedihan. Kadang kala nikmat aman, tentram, dan makanan ini lupa untuk disyukuri. Meski hanya dengan kalimat pujian seperti "alhamdulillah" dan "terima kasih". Saat orang dilarang beribadah, kala itu ia akan mengetahui betapa bernilainya ibadah itu. Saat seseorang jatuh sakit, ia akan memahami betapa besar nilai kesehatan itu. Kala kebebasan seseorang direnggut, ia akan menyadari arti dari kemerdekaan.

Yaa Allah, semoga Engkau turunkan pertolongan-Mu kepada bangsa Uighur. Selamatkanlah mereka yaa Rabb. Kuatkanlah hati mereka yaa Rabb. Tolonglah seluruh kaum muslimin dimanapun mereka berada.
Aamiin

Genta Buana Al-Bantany

No comments:

Post a Comment