Mencoba Menulis Kembali

Mencoba Menulis Kembali

17 Desember 2019

بسم الله الرحمن الرحيم

Hello..!
Siang ini hujan menyirami Jakarta disertai dengan gemuruh petir yang menggelegar. Suara petirnya begitu keras seolah ia ada di samping rumah. Aku yang ketakutan langsung bertahlil dan berhenti memainkan handphone. Karena tak banyak hal yang bisa kuperbuat, aku memutuskan untuk tidur siang. Untukmu yang beraktivitas di luar pada hari-hari ini, jagalah kesehatanmu. Karena musim hujan telah tiba.

Kini aku memutuskan untuk menulis kembali. Dahulu aku sempat rutin menulis via Facebook. Namun setelah ibuku khawatir jika niatku tercampuri riya' atau sum'ah sejak saat itu aku berhenti menulis rutin. Maksud ibuku sangat baik, aku sendiri menyadari hal itu. Memang terkadang ada niat terselubung dari tulisan-tulisanku yang dulu, seperti ingin banyak mendapat "like", ingin mendapat "share" dan "comment" dari para pembaca. Apalagi tulisanku kala itu berhubungan tentang agama Islam. Sangat rawan dengan riya' dan sum'ah. Setelah aku membaca Blog Nakamoto Himeka, aku kembali memutuskan untuk menulis.  Aku mengganti tempat meletakkan tulisan-tulisanku yang semula di Facebook kini beralih pada Blog.

Dalam Blog ini aku tak perlu khawatir dengan komentar negatif para pembaca. Tak khawatir pula akan menjadi viral. Serta InsyaAllah aman dari riya' dan sum'ah. Mengapa? Karena Blog ini tidak begitu dikenal orang. Pengunjungnya sangat sedikit.

Butuh kekuatan baru untuk memulai kebiasaan baik yang telah lama ditinggalkan. Kamu akan berpikir keras seperti "apa yang mau kutulis?" atau "apakah tulisanku bermanfaat bagi orang?". Sejujurnya aku juga memikirkan hal itu. Namun aku mencoba menuliskan hal-hal kecil sembari menunggu ide-ide besar untuk ditulis.  Aku berprinsip untuk menuliskan semuanya, toh ini kuanggap sebagai latihanku agar menjadi penulis yang baik.

Hal baru yang kulakukan hari ini adalah menambahkan kalimat بسم الله الرحمن الرحيم  dalam setiap tulisanku. Mengapa? Alasan utamanya adalah aku berharap tulisan ini mendapatkan berkah dan pahala dari Allah tuhan semesta alam. Kalimat itu juga syiar umat Islam ketika hendak memulai segala sesuatu. Aku bangga dengan identitasku sebagai seorang muslim. Maka aku agungkan syiar-syiarnya. Meski tulisan-tulisan ini tak membahas tentang agama Islam, namun InsyaAllah aku akan tetap menuliskan kalimat itu. 

Hal baru lainnya adalah aku mulai menyukai fotografi. Aku mencoba memotret banyak hal melalui kamera handphone. Banyak orang memberi tanggapan positif terhadap hasil jepretan kamera ku. Bisa jadi kelak fotografi bisa menjadi salah satu sumber penghasilanku.

Sore ini hujan masih belum reda. Rintiknya masih kudengar dari dalam masjid. Aku cukupkan tulisan ini.

Genta Buana Al-Bantany