Friday, 26 October 2018

Rizki

Rizki

Oleh : Genta Buana Al-Bantany

26 Oktober 2018

Rizki itu sudah di tetapkan Allah.
Jadi tak usah khawatir.
Rizki tak menunggu selesai sarjana. Sebagaimana anak burung makan tak menunggu bisa terbang.

Makanan itu rizki .
Sehat itu rizki .
Ilmu juga rizki .
Istri juga rizki .

Syukuri rizkimu saat ini.
Karena rizkimu tak akan berpindah jadi milik orang lain.
(Genta Buana Al-Bantany)

Sunday, 21 October 2018

Matsuko

Matsuko

Oleh: Genta Buana Al-Bantany

21 Oktober 2018

Hidup seolah tak bersahabat baginya. Penderitaan datang silih berganti. Seolah penderitaan adalah bagian dirinya.
Ayahnya yang lebih sayang kepada adiknya.
Murid didiknya yang bersikap kurang ajar padanya.
Tak memiliki suami hingga akhir hidupnya.
Sungguh hidupnya penuh cobaan.

Padahal ia orang yang setia.
Penurut dan pemaaf.
Polos lagi lugu.
Tak sombong dan rendah hati.
Namun begitulah hidupnya.
Orang-orang menganggap hidupnya tak berarti.
Bahkan dirinya sendiri tak tau makna hidupnya.
Ia menulis sesuatu tentang dirinya.
"Maafkan aku karena aku telah dilahirkan".
Begitu kurang lebih.

Matsuko.
Hidup ini adalah anugrah.
Untuk mengabdi dan beribadah.
Mentauhidkan Allah dan menjalankan syariat-Nya.
Kelak engkau akan bahagia.
Di dunia dan di surga.

Matsuko.
Kau terlalu banyak memberi.
Sampai kau tak merasakan kebahagiaan.
Namun engkau begitu berarti.
Disisi orang-orang yang kau beri.

Walau ini hanya cerita fikisi.
Namun aku dapat pelajaran yang berarti.
Hidup bukanlah apa yang kita terima, hidup adalah apa yang kita beri.

Matsuko.
Terimakasih.
(Genta Buana Al-Bantany)

Friday, 19 October 2018

Hari Jumat di STIBA Arraayah

HARI JUMAT DI STIBA ARRAAYAH

Oleh: Genta Buana Al-Bantany

19 Oktober 2018

Masjid Ar-Raayah Sukabumi
Masjid Ar-Raayah Sukabumi

Ketika saya masih belajar di STIBA Arraayah, saya sangat menantikan hari Jumat. Hari libur di kampus itu adalah hari Jumat. Bukan hanya libur, hari Jumat di Arraayah begitu spesial. Karena ada waktu keluar ma'had bagi mahasiswanya. Ada dua giliran, giliran pertama dari jam 8 sampai sebelum solat Jumat. Giliran kedua dari setelah solat Jumat sampai jam 5 sore.

Tuesday, 16 October 2018

Keberanian

KEBERANIAN

Oleh : Genta Buana Al-Bantany

16 Oktober 2018

Keberanian itu hakikatnya dimiliki oleh semua orang. 
Bahkan orang yang penakut sekalipun akan memiliki keberanian. 
Saat ia merasa terancam. Atau saat ia sangat tertekan. Hingga akal sehatnya hilang.

Friday, 12 October 2018

Kebahagiaan

BAHAGIA

Oleh : Genta Buana Al-Bantany

12 Oktober 2018

Seorang dosen psikologi di kampus saya berkata.
"Jangan membatasi kebahagiaan pada sebuah standar tertentu". Begitu kurang lebih.
Maksudnya jangan kamu jadikan kebahagianmu setelah kamu masuk Universitas Islam Madinah.

Thursday, 11 October 2018

Inspirator Menulis

INSPIRATOR 

Oleh: Genta Buana Al-Bantany

11 Oktober 2018

Saya ini masih belajar menulis. Awal saya mulai menulis bermula  sekitar 4 tahun yang lalu. Disebuah pondok kecil. Yang santrinya tak lebih dari 20 orang kala itu. Di sebuah desa kecil bernama Tinggen. Ide awal itu muncul.

Saya menulis banyak hal. Dari mulai pengalaman pribadi sampai indahnya merbabu merapi. Apa yang terlintas dalam jiwa dulu saya tulis. Jika saya tidak malas dan lupa. Bahkan saya memiliki buku khusus dahulu. Buku berwana kuning yang berisi catatan pengalaman dan motivasi penuh hikmah. Sampai sekarang buku itu masih ada. Di Batam sana.

Saya tunjukkan buku itu kepada teman saya Abdullah. Dia tertawa kala itu. Bukan karena tulisan saya yang buruk. Namun karena buku itu saya beri judul. Sepertinya lucu. Hikmah fi hayaatid dunya namanya. Seolah saya ingin meniru ibnu Jauzy. Namun dia memberi apresiasi. Pada akhirnya diam diam ia pun mulai menulis. Apakah ia menulis karena termotivasi tulisan saya. Atau karena ada alasan lain. Entahlah. Setau saya kami dahulu sering berlomba-lomba dalam banyak hal. Kenangan yang indah. Semoga ia membaca tulisan ini.

Namun sang inspirator hadir 1 tahun terakhir. Berawal dari LSIA sampai Arraayah. Berawal dari puisi sampai tulisan religi. Dari cerita fiksi sampai masalah ekonomi. Yang tulisannya menusuk sampai hati. 

Dua orang yang tulisannya sangat saya nanti. Dua orang ini adalah sang inspirator. Yang pertama pujangga puisi. Yang kedua mantan mentri.  Yang satu masih aktif menulis. Yang satu lagi sudah hilang di telan bumi. Sudah bahagia disana. Sambil tersenyum meminum kopi. Dan membaca tulisan ini.

Ini bukan tentang arti sebuah tulisan.
Ini hanya sebuah kenangan.
Terimakasih ku ucapkan.
Yang pertama hanya tinggal kenangan.
Yakni Someone
Dan Dahlan Iskan.
(Genta Buana Al-Bantany)

Catatan Genta Buana
catatangentabuana.blogspot.com

Wednesday, 10 October 2018

Dari Jakarta sampai Surabaya Part 2

Dari Jakarta sampai Surabaya
Part 2

Oleh: Genta Buana Al-Bantany
10 Oktober 2018


Pagi itu saya dan kedua teman saya Achamd Reza dan Ahmad Aiman meninggalkan Daar At-thayibah menuju LIPIA.
Bukan LIPIA Jakarta, tapi LIPIA Surabaya.
Kami sampai disana masih sangat pagi.
Namun kami tak sendiri.
Banyak calon mahasiswa sudah hadir.
Hadir lebih awal dari kami.
Lama menunggu pintu kampus akhirnya di buka. Kami masuk bersama mahasiswa lainnya. Ada yang duduk ada juga yang berdiri. Sambil berkenalan dengan sesama santri.

Monday, 8 October 2018

TPA Nur Nashir Tinggen

TPA NUR NASHIR
Oleh : Genta Buana Al-Bantany

8 Oktober 2018



Hari ini saya melihat foto TPA Nur Nashir. Anak-anak TPA itu bersama guru-guru baru sekarang. Tidak ada saya dalam foto itu.
Foto itu membawaku pada sebuah kenangan.
Kenangan 2 tahun yang lalu.
Dimana saya dan mas Imron berhasil membawa perubahan.
Pada sebuah TPA yang ada di pinggir sawah.
Yang mulai kehilangan daya tarik.
Dengan jumlah siswa yang sedikit.

Sunday, 7 October 2018

Dari Jakarta Sampai Surabaya Part 1

Jakarta-Surabaya
Part 1
Oleh : Genta Buana Al-Bantany
7 Oktober 2018
Bunga ini ku foto di Surabaya

Sekitar 1 tahun yang lalu cerita ini berawal. Saya mendapat kabar bahwa LIPIA Surabaya akan dibuka.
Dalam waktu dekat harus segera kesana.
Saya bersama kedua temanku malam itu langsung membeli tiket kereta Jakarta-Surabaya.
Mereka berdua adalah Achamad Reza dari Mojokerto.
Satu lagi Ahmad Aiman dari Malaysia.
Esoknya kami berangkat dari Pasar Senen menuju Pasar Turi.

Wednesday, 3 October 2018

Menjadi Orang Biasa

MENJADI ORANG BIASA
Oleh: Genta Buana Al-Bantany
3 Oktober 2018


Saya sempat berpikir, mengapa tak jadi orang biasa-biasa saja.
Kuliah, lulus, kerja, menikah, punya anak, hidup bahagia.
Terdengar cukup realistis.
Menuntut ilmu agama cukup sekedar di pengajian umum.
Atau cukup download dari youtube.
Yang terpenting mampu membaca Al-Qur'an.
Hafal juz 30 dan sedikit bisa berbahasa arab.
Tak perlu menjadi orang besar dan terkenal.

Semua Ini Hanya Titipan

"SEMUA INI HANYA TITIPAN"
Oleh : Genta Buana Al-Bantany
Senin 1 Oktober 2018

Apa yang kita miliki dan kita kumpulkan selama ini bisa hilang dengan sekejap. Rumah mewah, harta yang banyak, istri cantik menawan, anak-anak yg lucu dan membanggakan, semua itu mampu hilang dan lenyap dalam sekejap. Sejatinya semua ini titipan. Sejatinya yang menjadi milik kita seutuhnya adalah amal kebaikan,