HARI JUMAT DI STIBA ARRAAYAH
Oleh: Genta Buana Al-Bantany
19 Oktober 2018
Ketika saya masih belajar di STIBA Arraayah, saya sangat menantikan hari Jumat. Hari libur di kampus itu adalah hari Jumat. Bukan hanya libur, hari Jumat di Arraayah begitu spesial. Karena ada waktu keluar ma'had bagi mahasiswanya. Ada dua giliran, giliran pertama dari jam 8 sampai sebelum solat Jumat. Giliran kedua dari setelah solat Jumat sampai jam 5 sore.
Tidak semua mahasiswa bisa keluar hari Jumat. Karena digilir tiap minggunya. Jika hari ini asrama 1 yang keluar, maka minggu depan asrama 2, minggu depannya lagi asrama 3 begitu seterusnya.
Jumat pagi mahasiswa Arraayah yang masih kelas iddad sudah mengantri di depan asrama 2. Disana mereka mendaftarkan nama mereka untuk menelpon orangtua mereka. Menelpon dibatasi 10 menit kala itu. Kemudian dilanjutkan dengan makan pagi dan kerja bakti.
Biasanya dilanjutkan dengan olahraga pagi setelah kerja bakti. Ada yang main putsal, berlari keliling area Arraayah, ada pula yang beladiri, ada juga yang bermain basket, ada yang mengaji, ada juga yang tidur pagi.
Setelah solat Jumat ada yang lebih spesial lagi. Menu makan siangnya daging kambing. Hampir setiap Jumat kami memakan daging kambing. Bukan seperti sate kambing setusuk dua tusuk, tapi daging kambing seperti yang ada di nasi mandi dan nasi briani. Ini adalah bentuk perbaikan gizi. Saya yang dulu tak begitu suka daging kambing menjadi sangat menyukainya ketika berada Arraayah. Siang dan sore harinya di habiskan dengan kegiatan pribadi masing-masing mahasiswanya.
Lalu apa yang saya lakukan pada hari Jumat di Arraayah?
Sama seperti mahasiswa lainnya.
Yang jelas Arraayah bukanlah surga.
Yang hanya berisi kenikmatan semata.
Bukan pula penjara.
Apalagi neraka.
Arraayah seperti kampus pada umumnya.
Yang disiapkan bagi pagi para calon ulama.
Oleh karena kelebihan dan kekurangannya.
Aku selalu merindukannya.
Dan selalu membanggakannya.
(Genta Buana Al-Bantany)
Sama seperti mahasiswa lainnya.
Yang jelas Arraayah bukanlah surga.
Yang hanya berisi kenikmatan semata.
Bukan pula penjara.
Apalagi neraka.
Arraayah seperti kampus pada umumnya.
Yang disiapkan bagi pagi para calon ulama.
Oleh karena kelebihan dan kekurangannya.
Aku selalu merindukannya.
Dan selalu membanggakannya.
(Genta Buana Al-Bantany)
Keren kak, maa syaa Allah.
ReplyDelete