Dari Jakarta sampai Surabaya
Part 2
Part 2
Oleh: Genta Buana Al-Bantany
10 Oktober 2018
Pagi itu saya dan kedua teman saya Achamd Reza dan Ahmad Aiman meninggalkan Daar At-thayibah menuju LIPIA.
Bukan LIPIA Jakarta, tapi LIPIA Surabaya.
Kami sampai disana masih sangat pagi.
Namun kami tak sendiri.
Banyak calon mahasiswa sudah hadir.
Hadir lebih awal dari kami.
Lama menunggu pintu kampus akhirnya di buka. Kami masuk bersama mahasiswa lainnya. Ada yang duduk ada juga yang berdiri. Sambil berkenalan dengan sesama santri.
Bukan LIPIA Jakarta, tapi LIPIA Surabaya.
Kami sampai disana masih sangat pagi.
Namun kami tak sendiri.
Banyak calon mahasiswa sudah hadir.
Hadir lebih awal dari kami.
Lama menunggu pintu kampus akhirnya di buka. Kami masuk bersama mahasiswa lainnya. Ada yang duduk ada juga yang berdiri. Sambil berkenalan dengan sesama santri.
Yang hendak masuk ke kampus ini.
Hari itu kami menghabiskan waktu di LIPIA Surabaya tanpa ada kejelasan. Hingga datang waktu Dzuhur dan sholat berjam'ah disana. Setelah itu pihak LIPIA mentraktir makan siang kami. Dipanggil tukang bakso, tukang buah, dan tukang soto ke dalam LIPIA.
Makan sepuasnya, LIPIA yang membayar.
Makan sepuasnya, LIPIA yang membayar.
Namun entah mengapa esok kami disuruh datang kembali. Dengan membawa semua persyaratan pendaftaran. Karena rektor Universitas Muhammad ibnu Su'ud dari Riyadh akan datang berkunjung.
Siang itu juga kami mencari penginapan. Kali ini saya bersama 5 orang termasuk Achmad dan Aiman. Kami berenam menyewa kamar hotel untuk satu malam. Mencari hotel paling murah. Rp 150.000 satu malam. Satu kamar untuk dua orang.
Di Surabaya harus hemat uang.
Agar bisa kembali pulang.
Siang itu juga kami mencari penginapan. Kali ini saya bersama 5 orang termasuk Achmad dan Aiman. Kami berenam menyewa kamar hotel untuk satu malam. Mencari hotel paling murah. Rp 150.000 satu malam. Satu kamar untuk dua orang.
Di Surabaya harus hemat uang.
Agar bisa kembali pulang.
No comments:
Post a Comment