Sunday, 21 October 2018

Matsuko

Matsuko

Oleh: Genta Buana Al-Bantany

21 Oktober 2018

Hidup seolah tak bersahabat baginya. Penderitaan datang silih berganti. Seolah penderitaan adalah bagian dirinya.
Ayahnya yang lebih sayang kepada adiknya.
Murid didiknya yang bersikap kurang ajar padanya.
Tak memiliki suami hingga akhir hidupnya.
Sungguh hidupnya penuh cobaan.

Padahal ia orang yang setia.
Penurut dan pemaaf.
Polos lagi lugu.
Tak sombong dan rendah hati.
Namun begitulah hidupnya.
Orang-orang menganggap hidupnya tak berarti.
Bahkan dirinya sendiri tak tau makna hidupnya.
Ia menulis sesuatu tentang dirinya.
"Maafkan aku karena aku telah dilahirkan".
Begitu kurang lebih.

Matsuko.
Hidup ini adalah anugrah.
Untuk mengabdi dan beribadah.
Mentauhidkan Allah dan menjalankan syariat-Nya.
Kelak engkau akan bahagia.
Di dunia dan di surga.

Matsuko.
Kau terlalu banyak memberi.
Sampai kau tak merasakan kebahagiaan.
Namun engkau begitu berarti.
Disisi orang-orang yang kau beri.

Walau ini hanya cerita fikisi.
Namun aku dapat pelajaran yang berarti.
Hidup bukanlah apa yang kita terima, hidup adalah apa yang kita beri.

Matsuko.
Terimakasih.
(Genta Buana Al-Bantany)

No comments:

Post a Comment