Sunday, 22 December 2019

Membentuk Kebiasaan Positif

Membentuk Kebiasaan Positif 

22 Desember 2019

بسم الله الرحمن الرحيم

Hari sabtu yang lalu dosen psikologi di kampus bertanya padaku. "Hobi dan minatmu apa?". Kemudian kujawab "Hobiku membaca, minatku bidang agama Islam". Sejujurnya aku sedikit malu mengatakan hobiku adalah membaca. 


Bacaan yang kubaca paling banyak bukanlah buku, melainkan status facebook dan artikel-artikel olahraga. Masih sedikit buku yang sudah selesai kubaca. Tak sampai 20 buah nampaknya. Namun jika novel atau buku cerita, nampaknya sudah tak bisa kuhitung berapa banyak yang telah kulahap.

Friday, 20 December 2019

Jepang Tempat yang Kuimpikan

Jepang Tempat yang Kuimpikan 

20 Desember 2019

بسم الله الرحمن الرحيم
Hai..!
Hari Jum'at ini cukup cerah. Dari pagi hingga sore belum turun hujan. Udara Jakarta hangat, tidak panas dan tidak dingin. Umumnya suhu Jakarta pada siang hari lumayan panas. Minimal butuh kipas angin agar dapat tidur siang dengan . Namun akhir-akhir ini suhu Jakarta cukup bersahabat. Alhamdulillah aku bersyukur akan itu.


Kemarin aku tidak sempat menulis di Blog ini. Maaf..! Aku terlalaikan dengan Instagram. Jika menulis di Instastory aku bisa tahu siapa saja yang melihat tulisanku. Berbeda dengan Blog yang tak dapat aku ketahui siapa saja yang melihat tulisan ini. Namun kini aku sadar, tulisan-tulisan ini memang bukan untuk konsumsi publik.

Wednesday, 18 December 2019

Derita Bangsa Uighur

Derita Bangsa Uighur

18 Desember 2019

بسم الله الرحمن الرحيم
Hello..!
Siang ini Jakarta tak diguyur hujan. Matahari memberi kehangatan bagi penduduk Jakarta. Cuaca yang bersahabat, lingkungan yang aman, masyarakat yang harmonis, serta kecukupan bahan makanan. Alhamdulillah, nikmat manakah yang kamu dustakan?

matahari

Jauh di negeri seberang sana, ada sekelompok muslimin yang hidup menderita. Sebut saja mereka bangsa Uighur. Hilir mudik berita pilu mereka melintasi beranda Facebook. Bahkan salah seorang pemain sepakbola terkenal yakni Mesut Ozil turut berempati kepada bangsa Uighur.

Tuesday, 17 December 2019

Mencoba Menulis Kembali

Mencoba Menulis Kembali
17 Desember 2019
بسم الله الرحمن الرحيم
Hello..!
Siang ini hujan menyirami Jakarta disertai dengan gemuruh petir yang menggelegar. Suara petirnya begitu keras seolah ia ada di samping rumah. Aku yang ketakutan langsung bertahlil dan berhenti memainkan handphone. Karena tak banyak hal yang bisa kuperbuat, aku memutuskan untuk tidur siang. Untukmu yang beraktivitas di luar pada hari-hari ini, jagalah kesehatanmu. Karena musim hujan telah tiba.

rintik hujan
Kini aku memutuskan untuk menulis kembali. Dahulu aku sempat rutin menulis via Facebook. Namun setelah ibuku khawatir jika niatku tercampuri riya' atau sum'ah sejak saat itu aku berhenti menulis rutin. Maksud ibuku sangat baik, aku sendiri menyadari hal itu. Memang terkadang ada niat terselubung dari tulisan-tulisanku yang dulu, seperti ingin banyak mendapat "like", ingin mendapat "share" dan "comment" dari para pembaca. Apalagi tulisanku kala itu berhubungan tentang agama Islam. Sangat rawan dengan riya' dan sum'ah. Setelah aku membaca Blog Nakamoto Himeka, aku kembali memutuskan untuk menulis.  Aku mengganti tempat meletakkan tulisan-tulisanku yang semula di Facebook kini beralih pada Blog.

Monday, 16 December 2019

Himeka yang Menginspirasi

Himeka yang Menginspirasi

16 Desember 2019

Oleh: Genta Buana Al-Bantany

 Hari ini Jakarta mendung. Sore ini petir terdengar begitu sering di langit. Musim hujan sudah tiba. Sedia payung sebelum hujan, sedia jas hujan agar tak kehujanan. Pastikan dirimu tetap hangat dan selalu menjaga kesehatan.


Siang tadi aku membaca tulisan dari Nakamoto Himeka dalam blog miliknya. Sangat menarik dan inspiratif. Ia dahulu seorang yang sangat terkenal di dunia hiburan dan diidolakan banyak orang. Kini ia mengabdi pada masyarakat menjadi seorang psikolog yang membuka jasa pelayanan konsultasi di Jepang sana.

Saturday, 7 December 2019

Perpisahan

Perpisahan

7 Desember 2019

Oleh: Genta Buana Al-Bantany

Di dunia ini, pertemuan yang kita alami adalah langkah awal menuju perpisahan. Awalnya kita tidak menyadari, bahkan pada awal pertemuan kita saling menjaga wibawa kita masing-masing. Selang waktu berlalu, kita menikmati kebersamaan ini. Canda tawa kita lalui. Tangis dan duka juga menghampiri. Kebersamaan ini membuat kita merasa nyaman, hingga kita mengira kebersamaan ini akan terus menerus kita rasakan. Ya, kita lupa sejatinya langakah menuju perpisahan itu sudah semakin mendekat.

Di ujung jalan, takdir membawa kita pada perpisahan. Sesuatu yang tak terelakkan dari sebuah konsekuensi pertemuan.

Monday, 25 November 2019

Ucapan Selamat Hari Guru

Ucapan Selamat Hari Guru
25 November 2019

Oleh: Genta Buana Al-Bantany

Hari ini ada sebuah pesan masuk via Instagram. "Selamat hari guru pak ustadz", ungkapnya.
Sebenarnya saya benar-benar tidak ingat kalau hari ini adalah hari guru. Karena sekolah tempat saya mengajar tidak merayakan, atau memperingati hari guru. Memperingati atau tidak bukan masalah yang urgent bagi saya. Anak-anak didikku itu berakhlak baik dan mengamalkan ilmu yang mereka dapat sudah kuanggap sebagai bakti mereka kepada guru.

Tuesday, 10 September 2019

Renungan 100 Tahun Setelah Aku Mati

Renungan 100 Tahun Setelah Aku Mati 

10 September 2019

Ditulis oleh : Genta Buana Al-Bantany

Semalam aku selesai membaca sebuah cerita menarik berjudul 100 Tahun Setelah Aku Mati. Cerita ini secara umum bertemakan horor dan kisah cinta. Alhamdulillah aku mampu menyelesaikan cerita itu dalam waktu kurang dari 24 jam. Dengan teknik membaca cepat tentunya. Dan ada bagian yang sengaja kupercepat jika kurasa bukan hal yang menarik untuk dibaca. 

Semalam aku selesai membaca sebuah cerita menarik berjudul 100 Tahun Setelah Aku Mati. Cerita ini secara umum bertemakan horor dan kisah cinta. Alhamdulillah aku mampu menyelesaikan cerita itu dalam waktu kurang dari 24 jam. Dengan teknik membaca cepat tentunya. Dan ada bagian yang sengaja kupercepat jika kurasa bukan hal yang menarik untuk dibaca.
Tapi secara umum sudah kubaca seluruh partnya sebanyak 71 part ditambah epilog.
Membaca cerita ini rasanya campur aduk tidak jelas. Terkadang hadir perasaan takut yang mencekam, sedih, terkadang hadir perasaan geli dan lucu. Hadir pula romansa dalam cerita ini. Bahkan unsur romansanya lebih banyak dibandingkan unsur yang lainnya.

Friday, 14 June 2019

Keindahan Lahir dan Batin

KEINDAHAN LAHIR DAN BATIN

14 Juni 2019

Oleh:Genta Buana Al-Bantany

Lelaki itu makhluk visual. Demikian fakta yang nyata pada mayoritas laki-laki. Lelaki yg sehat kelima indranya akan condong hatinya kepada lawan jenis yang jelita.

Dulu saya pernah bertanya pada teman saya. "Eh, kalau syaikh fulan punya adik wanita yangg shalihah, hafidzah, berilmu, lagi tawadhu' dan syaikh fulan jodohkan adiknya denganmu apakah kamu mau?" "Tidak.!" Jawabnya. Begitu kurang lebih dialog kami kala itu, kurang lebih.

Friday, 24 May 2019

Jangan Terburu-buru

Jangan Terburu-Buru

24 Mei 2019

Oleh: Genta Buana Al-Bantany
Alun-Alun Kota Bandung


Semalam temanku sedang melakukan perjalanan menuju kota Solo. Hendak menghadiri wisuda katanya. Disaat safarnya itu ia masih menyempatkan waktunya untuk memberikan nasihat berharga untukku melalui telepon.

Saturday, 6 April 2019

Kunjungan Ke Kebun Binatang Ragunan

KUNJUNGAN KE KEBUN BINATANG RAGUNAN

6 April 2019

Oleh: Genta Buana Al-Bantany

unta di ragunan
Unta di Ragunan

Beberapa hari yang lalu saya mengunjungi kebun binatang ragunan bersama dua sahabat saya  Achmad Febrianto dan Kartiko. Keduanya tengah menempuh pendidikan di LIPIA  Jakarta. Selain melihat hewan-hewan yang dikurung, kami juga mendapatkan udara segar dari pepohonan sekitar.
Ada beberapa pelajaran yang kami petik dari kunjungan kami kala itu.

Tuesday, 2 April 2019

Biografi Imam Ibnu Taimiyah dalam Buku Buya Hamka

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالميىن و الصلاة و السلام على أشرف الأنبياء و المرسلين و على آله و صحبه أجمعينز
Beberapa hari yang lalu saya menemukan sebuah foto yang diunggah oleh Al-Ustadz Rikrik Aulia Rahman dalam halaman facebooknya. Foto itu merupakan sebuah halaman buku Buya Hamka rahimahullah yang berjudul "Lembaga Hikmat". Dalam buku tersebut Buya Hamka menulis biografi seorang ulama besar yang bernama Abul Abbas Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim bin Abdussalam bin Abdullah bin Taimiyah Al-Harrani (أبو عباس تقي الدين أحمد بن عبد الحليم بن عبد السلام بن عبد الله ابن تيمية الحراني) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Syaikhul Islam Al-Imam Ibnu Taimyah rahimahullah. Tentunya hal ini merupakan hal yang menarik buat saya, karena ternyata ada ulama besar dalam negeri ini yang mengenal Syaikhul Islam Imam Ibnu Taimiyah. Bahkan beliau sampai menuliskan biografinya dalam salah satu bukunya.

Biografi Ibnu Taimiyah oleh Buya Hamka
Saya akan menuliskan kembali biografi Imam Ibnu Taimiyah yang tertulis dalam buku Lembaga Hikmat. Saya berusaha untuk menulis apa adanya seperti apa yang ada dibuku, Namun saya juga akan memasukkan komentar atau tanggapan pribadi saya dengan menggunakan tanda { }. Karena Buya Hamka masih menggunakan ejaan lama dalam tulisannya, maka tulisan-tulisannya tidak menggunkan kaidah-kaidah penulisan seperti yang kita pakai saat ini, dan tentu agak sulit dipahami bagi yang tidak terbiasa membaca ejaan lama. Saya berharap apa yang saya tulis kembali di blog ini dicatat sebagai sebuah kebaikan disisi Allah, dan saya juga berharap masyarakat Indonesia bisa sepenuhnya mengetahui siapa Imam Ibnu Taimiyah yang sebenarnya.

Tuesday, 19 March 2019

Bersyukur Terhadap yang Sedikit

Bersyukur Terhadap yang Sedikit

Oleh: Genta Buana Al-Bantany

19 Maret 2019

Jakarta malam hari
Penghasilan kecil yang jelas kehalalannya dan tak menghalangi kita dari beribadah kepada Allah jauh lebih baik, dibandingkan dengan penghasilan besar yang belum jelas kehalalannya atau menghalangi kita dari beribadah kepada Allah.

Hendaknya manusia banyak bersyukur dan qona'ah. Banyak orang diluar sana yang kelaparan, dan pengangguran. Banyak orang yang kerja sampai tak sempat untuk beribadah, solat ditinggalkan, puasa Ramadhan ditinggalkan, tak ada waktu untuk membaca Al-Qur'an, tak ada waktu untuk menuntut ilmu, tak ada waktu untuk ayah dan ibu.
 
Kurangi mengeluh, perbanyak bersyukur.
Apapun profesimu, entah pedagang sayur, tukang tambal ban, tukang sapu jalan, guru, buruh, dokter, insinyur, dll. Selama yang kau dapat halal dan tak menghalangimu dari ibadah maka syukurilah. Tak mengapa penghasilan yang kita dapat kecil, yang penting berkah dan halal.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
-Surat Ibrahim, Ayat 7

Monday, 4 February 2019

Amalkan Ilmu yang Anda Miliki

Amalkan Ilmu yang Anda Milik

Oleh: Genta Buana Al-Bantany


4 Februari 2019
Amalkan Ilmu yang Anda Miliki
Pantai di malam hari
Memiliki ilmu dan pengetahuan tidak selamanya berbanding lurus dengan praktek dan amal perbuatan. Ada begitu banyak fadilah keutamaan beramal, dari amal yang ringan sampai yang berat.
Ada sebuah amal yang ringan di lisan, berat timbangannya di mizan, dan di cintai oleh Allah. Tentu banyak dari kita yang sudah tau amalan ini bukan. Jika belum tahu saya akan beritahukan.

Tuesday, 22 January 2019

Murid Nakal Salah Siapa?

Murid Nakal Salah Siapa?

Oleh: Genta Buana Al-Bantany

Rabu 22 Januari 2019

Mengajar dengan memadukan antara kelembutan dan ketegasan.
Teorinya bagus.
Tapi ku belum menemukan formula yang tepat dalam meracik keduanya.
Kadangkala para guru kebingungan dengan tingkah laku muridnya.
Jika bersikap ramah dan bersahabat, justru sikap hormat dan patuh tak didapati guru dari para murid.
Jika pasang style kencang, murid pada lari dan takut.

Friday, 18 January 2019

Tips Hafal Al-Qur'an Dengan Cepat

Ditulis oleh:
Genta Buana Al-Bantany

بسم الله الرحمن الرحيم
Tips Hafal Al-Qur'an Dengan Cepat
Tips Hafal Al-Qur'an Dengan Cepat

Sebenarnya saya sudah menuliskan cara cepat menghafal Al-Qur'an pada tulisan saya Metode Cepat Menghafal Al-Qur'an. Namun saya merasa harus memperbanyak tulisan seperti ini, agar banyak orang termotivasi untuk menghafal Al-Qur'an. Setelah saya cukup lama berkecimpung dalam dunia tahfidz, saya dapati bahwa penghalang besar seseorang untuk menghafal Al-Qur'an adalah kehilangan semangat dan motivasi. Banyak orang bersemangat menghafal Al-Qur'an pada awal mulanya, namun pada pertengahan jalan rasa malas dan jenuh mulai menggrogoti semangat itu. Motivasi menghafal akan senantiasa tumbuh jika seseorang terus menerus mendapatkan rangsangan bahwa menghafal Al-Qur'an itu mudah. Karenanya, saya mencoba menuangkan kembali metode dan cara cepat menghafal Al-Qur'an dalam sebuah tulisan.

Berikut adalah langkah-langkah menghafal Al-Qur'an dengan cepat:

Thursday, 10 January 2019

Korelasi Akal dan Agama dalam Menimbangan Baik dan Buruk

Korelasi Akal & Agama dalam Menimbang Baik dan Buruk

Oleh : Genta Buana Al-Bantany

10 Januari 2019

Akal yang sehat mampu membedakan mana yang baik dan buruk.
Memang demikian fitrah akal.
Namun seiring berjalannya waktu tidak semua manusia memiliki akal yang sehat sesuai fitrah. Hal ini dipengaruhi oleh hawa nafsunya, bisikan syaithan, lingkungan dan pendidikan yang ia dapat.

Agama itu adalah representasi dari wahyu.
Wahyu adalah kalam tuhan yang mengembalikan manusia kepada fitrahnya, dan kemuliaannya.
Wahyu membimbing manusia pada kebenaran hakiki sesuai yang dikehendaki Allah tuhan semesta alam.
Karena timbangan yang adil dalam menentukan kebaikan dan keburukan adalah Allah tuhan semesta alam, hendaknya manusia bersandarkan sepenuhnya pada bimbingan wahyu.

Wahyu itu sendiri membutuhkan penjelasan dan contoh nyata penerapannya pada kehidupan nyata. Disinilah hadirnya seorang nabi dan rasul sebagai pemberi penjelasan mengenai firman-firman Allah tuhan semesta alam dan memberikan teladan penerapannya pada kehidupan nyata.

Wallahu'alam

Friday, 4 January 2019

Tauhid Asma' wa Sifat dalam Pandangan Syaikh Abdullah Azzam

Tauhid Asma' wa Sifat dalam Pandangan Syaikh Abdullah Azzam

Oleh: Genta Buana Al-Bantany

4 Januari 2019

pemandangan galaksi bima sakti
Dari dulu saya mengagumi Syaikh Abdullah Azzam. Beliau adalah seorang Doktor lulusan Universitas Al Azhar yang mengabdikan hidupnya di medan jihad.
Kisah kepahlawanan beliau sangat masyhur dikalangan para mujahidin abad ini.
Kontribusi beliau dalam jihad sangat luar biasa.

Wednesday, 2 January 2019

Hadits Doa Dikabulkan Selama Tidak Tergesa-gesa

حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي مُعَاوِيَةُ وَهُوَ ابْنُ صَالِحٍ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَا يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الِاسْتِعْجَالُ قَالَ يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِي فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ

Tuesday, 1 January 2019

Pesantren dan Kiai

Pesantren dan Kiai

Oleh: Genta Buana Al-Bantany

1 Januari 2019

Ma'had Utsman bin Affan Jakarta
Ma'had Utsman bin Affan Jakarta
Lima unsur inti dari sebuah pesantren adalah masjid, kiai, asrama, santri, dan kajian kitab. Salah satu unsur terpenting dari keempat unsur itu adalah kiai. Kiai biasanya disematkan kepada seorang guru agama atau ulama yang telah sangat lama menghabiskan umurnya untuk mengajar di suatu pesantren atau suatu masyarakat hingga mencapai usia tua. Ingat! kiai yang saya maksud ini adalah orang yang faqih,'alim, dan sholeh. Bukan kiai gadungan, bukan dukun, bukan pula seekor kebo seperti yang ada di Solo. Mungkin istilah kiai untuk saat ini lebih familiar dengan istilah Syaikh.